BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang.
Informasi keuangan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.Laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas.Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan,kinerja keuangan,dan arus kas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan.
Laporan
Keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai
laporan keuangan.Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis
manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Laporan
keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta media penting yang
digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
tersebut. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa
tahunan, semesteran, triwulan, bulanan bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini
sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah
maupun pelaku pasar modal. Laporan keuangan sudah menjadi kebutuhan utama
pihak-pihak tersebut dalam proses pengambilan keputusannya. Karena laporan
keuangan bersifat historis yang
menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul
kesenjangan kebutuhan informasi. Analisis laporan keuangan digunakan untuk
membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali laporan
keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi prediksi.
BAB
II
PERUMUSAN
MASALAH
1.1 Perumusan Masalah
Adapun
perumusan masalah dari makalah ini antara lain :
1)
Sudah sesuaikah laporan keuangan
PT.Unilever Indonesia Tbk dengan analisis laporan keuangan yang baku?
2)
Apa saja perbedaan yang ada pada
laporan keuangan PT,Unilever Indonesia Tbk?
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1)
Untuk mengetahui perbedaan laporan
keuangan yang ada.
2)
Guna memenuhi tugas Akuntansi Keuangan
1
BAB III
PEMBAHASAN
1.1
Profil
Perusahaan.
PT Unilever Indonesia Tbk
("Perseroan") didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama
Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No. 23 oleh Tn. A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie
dengan surat No.14 tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie
di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933, dan diumumkan dalam
Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934, Tambahan No. 3.
Nama Perseroan diubah menjadi
"PT Unilever Indonesia" dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaris Ny. Kartini
Muljadi, S.H.. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi "PT Unilever
Indonesia Tbk", dilakukan dengan akta notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H., No.
92 tanggal 30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan
dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2620.
Kegiatan usaha Perseroan meliputi
bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi
sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk–produk
kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman dengan sari buah.
1. 2. Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi
suatu perusahaan hanyalah sebagai ”alat
penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tapi dalam perekonomian modern ini
laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai
dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut,
serta merupakan media penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses
pengambilan keputusan ekonomis. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu
perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya
laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan
obyek dari analisis terhadap laporan keuangan.
Laporan keuangan menurut S. Munawir (2002) adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan tersebut. Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianti
(2002) laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang
digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan keputusan masa yang
akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan adalah bagian dari
proses pelaporan keuangan yang menjadi salah sumber penting dalam berkomunikasi
antara data keuangan dan aktivitas organisasi yang kemudian dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi di masa yang akan
datang.
1.3. Hasil
Analisa.
Berdasarkan laporan PT.Unilever Indonesia Tbk diatas bahwa
PT.Unilever Indonesia Tbk. sudah menggunakan laporan keuangan secara benar dan
sudah mencakup semua aspek yang tertera pada aturan-aturan dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, penyusunan laporan
keuangan. Dalam laporan keuangan PT.Unilever Indonesia Tbk sudah tercantum,
1.
Jumlah
asset baik lancar maupun tidak lancar
2.
Jumlah
kewajiban dan equitas
3.
Total
penjualan bersih
4.
Laba
rugi
5.
Perubahan
equitas
6.
Laporan
arus kas
Dalam proses perhitungan neraca sudah sesuai dengan metode susunan
laporan keuangan yang seharusnya.
Dalam laporan keuangan PT.Unilever tidak tercantum berapa besarnya
laba yang ditahan ,hanya tercantum besarnya laba usaha , laba sebelum pajak
penghasilan, dan pajak sebelum hak minoritas.
BAB III
PENUTUP
1.1.
Kesimpulan
Dari hasil laporan keuangan PT
Unilever Indonesia Tbk 2010 , dapat diambil
kesimpulan bahwa hasil laporan Keuangan PT
Unilever Indonesia Tbk telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Prastowo D.
dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Cetakan
Kedua (Revisi). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
S. Munawir.
2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Ketiga belas.
Yogyakarta: LIBERTY YOGYAKARTA.
Prof. Dr. Baridwan, Zaki M.Sc., Akt. 2010. Intermediate Accounting
Edisi Kedelapan, Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA.