hikam az-zigurat

hikam az-zigurat

Rabu, 12 Desember 2012

MAKALAH PERMASALAHAN PEMASARAN KRIPIK SINGKONG


                     BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Pembuatan Usaha
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup ditengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia lain, terutama dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik singkong seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah ini.Mekanisme pemasaran keripik singkong melibatkan beberapa pihak yang meliputi produsen, distributor dan konsumen khususnya pemasaran di bidang ini.
Usaha industri ini telah berkembang cukup lama mengingat keripik Singkong sendiri adalah makanan yang dibuat untuk oleh-oleh ataupun sebagai makanan ringan.Pemasaran adalah pekerjaan yang paling menentukan dalam setiap aktivitas usaha. Tanpa pemasaran yang tepat dan benar, hasil budidaya yang telah dilakukan akan sia-sia. Karena kegiatan pemasaran menyangkut masalah mengalirnya produk dari produsen ke konsumen maka pemasaran menciptakan lapangan kerja yang penting bagi masyarakat.
Aspek pemasaran merupakan aspek yang penting. Apabila mekanisme pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan. Oleh karena itu peranan lembaga pemasaran menjadi amat penting. Lembaga pemasaran  bagi negara berkembang, yang dicirikan oleh lemahnya pemasaran hasil pertanian yang akan menentukan mekanisme pasar.
Permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran keripik singkong ini adalah kurangnya ketersediaan bahan baku.Untuk mendapatkan bahan baku tersebut pengusaha harus mendapatkan dari berbagai daerah, sehingga faktor-faktor yang dalam kaitannya dengan pemasaran akan semakin terganggu.yaitu saluran pemasaran yang seharusnya pendek menjadi panjang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemasaran keripik singkong ini, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Oleh karena itu sangat penting melakukan analisis faktor internal dan eksternal untuk mendapatkan strategi yang tepat bagi pemasaran keripik singkong. Diharapkan strategi pemasaran ini dapat memberi arahan pada pemasaran keripik singkong sehingga kepuasan konsumen tercapai dan pemasar mendapatkan keuntungan serta dapat meningkatkan taraf hidupnya.
2.      Identifikasi Usaha kripik  singkong

Pembuatan usaha ini sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal yang akan mendasari usaha kita tersebut, diantranya adalah untuk apa kita melukan kegiatan usaha yang dimaksud, apa saja hal yang kira-kira menjadi rintangan dan hal-hal yang dapat meringankan usaha kita tersebut, dan bagaimana kemungkinan keuntungan yang dapat kita peroleh dengan membuka usaha tersebut.

3.      Tujuan Usaha kripik singkong

Adapun tujuan pengusaha untuk mendirikan suatu usaha adalah selain untuk bertahan hidup,lebih khusus lagi kita mencari laba atau untung dari usaha yang pengusaha lakukan tersebut. Disamping itu, lebih jauh lagi, kita berharap dapat membuat lapangan kerja sendiri dan jika memungkinkan, kita dapat menyediakan lapangan kerja untuk orang lain selain itu guna mengetahui keadaan  pemasaran keripik Singkong,Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal  yang menjadi   kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dalam pemasaran keripik Singkong. merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam  pemasaran keripik Singkong, Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam  pemasaran keripik Singkong.
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan diharapkan dapat memanfaatkannya khusunya dalam suatu pemilihan usaha.
                  BAB II
PERUMUSAN MASALAH

Singkong merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang mengandung serat dan karbohidrat,dan dapat menghasilkan energi buat tubuh.Untuk meningkatkan nilai tambah singkong dapat diolah menjadi kripik saingkong. Dari segi keuntungan, bisnis ini memiliki prospek yang sangat baik karena belum banyaknya pesaing serta masih terbukanya pasar baik lokal maupun ekspor.
Salah satu masalah yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam keripik singkong ini  adalah pemasaran. Dalam bidang pemasaran keripik singkong di daerah Semarang  yang menjadi kendala utama adalah masalah harga. Yaitu terkait dengan ketersedian bahan baku Singkong.
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1.     Masalah pemasaran keripik singkong ?
  2.     Masalah  persaingan dengan pihak lain  ?
  3.     Faktor-faktor strategis  dalam usaha pemasaran keripik ?
  4.     Masalah menetapkan harga penjualan ?
  5.     Estimasi untuk menjaga kelancaran usaha ?
BAB III
PEMCAHAN MASALAH USAHA KERIPIK SINGKONG
1.                 Pemasaran
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan mengatur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar target mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa  dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Jadi pemasaran berperan sebagai penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat denngan pola jawaban industri (dalam hal ini termasuk industri di bidang pertanian)
Pengertian tentang pemasaran lazim disebut oleh para usahawan sebagai penghubung antara produsen dengan para konsumen dengan mana kedua kepentingan dapat dipertemukan, kepentingan produsen untuk penjual produk-produk yang telah dihasilkannya dan kepentingan konsumen untuk memiliki produk-produk tersebut guna memuaskan atau memenuhi kebutuhannya.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial dan ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi lebih pada kepentingan konsumen untuk membeli suatu produk.
            Hal yang terpenting dalam pemasaran
  1.     Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing.
  2.   Mengintegrasikan seluruh aktivitas organisasi, termasuk di dalamnya produk untuk memuaskan kebutuhan ini.
  3.     Pencapaian tujuan jangka panjang bagi organisasi dengan memuaskan kebutuhan ini.
Dalam melakukan pemasaran perlu diperhatikan strategi pemasaran yang dijalankan perusahaan berkaitan dengan produk, harga, promosi, dan distribusi. Strategi pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Empat variabel tersebut menunjukan pandangan-pandangan penjual tentang kiat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli, setiap kiat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat-manfaat bagi pelanggan. Adapun empat variabel tersebut adalah:
    Ø           Produk
Mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan yang tepat dipasarkan oleh perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Strategi dibutuhkan untuk mengubah produk yang ada, merambat yang baru dan mengambil tindakan-tindakan lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk. Keputusan strategi dibutuhkan untuk pengemasan, penentuan cap dan berbagai segi produk lainnya.
    Ø    Harga
Dalam menentukan harga, manajemen harus menentukan harga dasar yang tepat bagi produknya. Manajemen harus menentukan strategi yang menyangkut pada harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang berhubungan dengan harga.
    Ø    Promosi
Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk baru perusahaan.
    Ø    Distribusi
Perantara pemasaran pada dasarnya merupakan faktor lingkungan yang berada di luar jangkauan perusahaan, seseorang eksekutif pemasaran tetap mempunyai ruang gerak yang luas pada saat ia berhubungan dengan perantara. Tanggung jawab pemasaran adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai dalam menyalurkan produk serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan penanganan produk secara fisik.
2.                 Persaingan
Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan.
Persaingan dengan perusahaan lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana denan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini proses produksi keripik singkong, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa dari keripik singkong tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang telah dilatih dalam hal pembuatan keripik singkong. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengirisan yang dilanjutkan dengan penggorengan.
Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya.
Packing atau pengemasan produk yang elegan dan unik akan memberi nilai jual tersendiri. Dalam keyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan hal ini akan sangat memanaskan persaingan.


3.            Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tercapainya tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Pada dasarnya dalam suatu strategi pemasaran tercakup juga adanya strategi produk dan strategi pasar dimana kesemuanya ini merupakan usaha yang dilakukan untuk membiasakan diri secara teratur dalam memilih pasar beserta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan pertimbangan pada situasi lingkungan.
Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran terdiri dari unsur-unsur pemasaran terpadu ( 4P dari marketing mix yaitu  product , price, promotion, place ) yang selalu berkembang sejalan dengan gerak dan perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen. Bila tujuan pemasaran menguraikan tempat yang akan dituju maka strategi pemasaran menunjukkan rute yang dilalui untuk mencapai tujuan tersebut.selain itu kita harus menaganalisis lingkungan pemasaran.
  •                      Analisis Lingkungan pemasaran

Lingkungan pemasaran adalah pelaku-pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berada di luar fungsi manajemen. Dengan demikian, akan mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan membina transaksi yang berhasil dengan para pelanggan sasarannya. Lingkungan pemasaran meliputi faktor-faktor eksternal.
a.         Faktor  Eksternal
1.      Konsumen
Konsumen mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan turunnya harga, permintaan terhadap kualitas atau jasa yang lebih baik, dan memainkan peran untuk melawan satu pesaing dengan lainnya.
2.      Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemapuan mereka untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
3.      Teknologi
Setiap perusahaan melibatkan sejumlah besar teknologi. Setiap hal yang dilakukan sebuah perusahaan sudah pasti melibatkan teknologi jenis tertentu, walaupun ada kenyataan bahwa satu atau lebih teknologi mungkin tampak mendominasi produk atau proses produksi.
4.      Pesaing
Suatu perusahaan dalam jangka panjang akan mampu bertahan jika berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi suatu struktur persaingan diantara perusahaan dalam industri, ancaman dari masuknya pendatang baru, ancaman dari produk substitusi, kekuatan tawar menawar dari pembeli dan pemasok,kelima kekuatan tersebut secara bersama-sama akan menetukan intensitas persaingan dan potensi kemampulabaan perusahaan dalam suatu industri (Porter,1994)

4.                 Menetapkan harga

Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, upah pekerja, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan pula biaya promosi dan transportasi.
Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat harga satuan minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan harga jual setalah diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh.
Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak akan terjadi kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang harus dibayar konsumen secara langsung dengan harga produk setelah melalui distributor atau agen.
Dalam penetapan harga jual ini kita juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. Hal tersebut tentu tidak ingin terjadi. Untuk itu perlu diperhitungkan harga jual produk dari produsen lain.
Oleh karena itu penetapan harga harus dilakukuan sesuai daerah penjualan yang menjadi sasaran penjualan produk kripik singkong.

5.Kelancaran usaha

Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat.
Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang dapat menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi.
Selain ditentukan oleh penggunaan permesinan, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga produksi yang telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi sesuai dengan order penjualan.
Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan adalah berupa ubi batang atau singkong.
Dewasa ini memang penanaman singkong sudah tidak banyak dilakukan oleh para petani. Singkong hanya dijadikan sebagai tanaman penyelang pada tanaman utama sepeti pada palawija.
Untuk itu perlu dipikirkan untuk mempunyai sumber bahan baku sendiri. Salah satu caranya yaitu bisa dengan memiliki lahan kebun sendiri, atau bekerjasama dengan petani yang bersedia menanam singkong secara khusus. Hal ini untuk menjaga agar produksi tidak berhenti.
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku.
Karena singkong merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku.
Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa digunakan untuk kemasan makanan, kadang hanya berupa kemasan standar dan kurang sesuai untuk digunakan dalam mengemas jenis produk seperti keripik singkong. Untuk itu perlu dipikirkan cara pengadaan kemasan ini disesuaikan dengan produk keripik singkong yang dihasilkan, jika diperlukan harus dipikirkan pembuatan sendiri kemasan yang lain dari yang lain.
                     BAB IV
PENUTUP


Dari tulisan yang telah penulis uraikan di atas dapat ditarik benang merah dalam  usaha keripik singkong, diantaranya adalah bahwa dalam  suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapat dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik singkong ini, perlu diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa singkong beserta sifat dari singkong itu sendiri yang dapat membusuk.
Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.
Demikian paparan dari penulis semoga makalah ini bermanfaat buat semua,

Sekian,

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional



Ø  Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional  adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu indicator  yang dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu Negara dari waktu ke waktu. Selain itu dengan pendapatan nasional, dapat diketahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian suatu Negara.
Ø   Menghitung Pendapatan Nasional
Dalam  menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan dengan 3 metode / pendekatan perhitungan pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut :
1.      Pendekatan Produksi.
Pendekatan Produksi adalah nilai tambah yang di ciptakan dalam suatu proses produksi.
Metode ini untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Pendekan produksi (PDB/PGNP) merupakan pendapatan yang berasal dari penggunaan beberapa fakto-faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu. Nilai produksi suatu sector menggambarkan nilai tambah yang diwujudkan oleh suatu sector tersebut.
Cara perhitungan dalam praktik ini adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sector produksi (industrial origin) jumlah output masing-masing sector merupakan jumlah output seluruh perekonomian.

Pendekatan produksi dapat di cari dengan beberapa Rumus:
                    Y=(P1 X Q1)+(P2 X Q2)+….(Pn X Qn)
 
 
§   


Keterangan :                           P2= harga barang ke-2
Y= Pendapatan nasional         Q2= jenis barang ke-2
P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n


Metode ini mempunyai tujuan yaitu :
·         Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sector ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan nasional.
·         Sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
 Metode ini juga mempunyai kelemahan yaitu  Munculnya double counting atau lebih, maksudnya adalah nilai produk sebelumnyaakan di tambahkan pada produk-produk turunan berikutnya dan digunakan sebagainilai akhir produk tersebut, Akibatnya nilai produk akhir menjadi lebih tinggi. Untuk menghindari penghitungan ganda dapat digunakan metode penghitungan nilai tambah. Untuk keperluan penghitungan perekonomian Indonesia di bagi dalam Sembilan sector atau lapangan usaha terbagi dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1)      Sector Primer
a)      Pertanian, Pertenakan, Kehutanan, dan Perikanan.
b)      Pertambangan dan penggalian.
2)      Sector Sekunder
a)      Industri pengolahan.
b)      Listrik, air, dan gas.
c)      Bangunan.
3)      Sector Tersier
a)      Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
b)      Pengangkutan dan telekomunikasi.
c)      Jasa lain-lain.

2.      Pendekatan Penerimaan / Pendapatan.
Metode pendekatan pendapatan adalah pendapatan nasionl dari hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik factor produksi dalam suatu Negara selama satu tahun.
Pendekatan ini mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing factor produksi akan menghasilkan  pendapatan yang berbeda-beda,tenaga kerja akan memperoleh gaji/upah, pemilik modal akan mendapatkan bunga, pemilik tanah akan memperoleh sewa, dan keahlian atau skill akan memperoleh laba.
NI = w + I + r +
 
            Secara matematis, penghitungan dengan pendekatan pendapatan dapat di tulis sebagai berikut:


Keterangan:
NI = National income ( pendapatan nasional )
w =  wage ( upah )
i  = interest ( bunga )
r = rent ( sewa )
 = profit ( laba )

Dalam perhitungan pendapatan nasional di terangkan istilah bunga neto, bunga neto adalah jumlah bunga yang di bayar dalam perekonomian dalam satu tahun tertentu  dikurangi dengan :
1)       Bunga  atas pinjaman pemerintah.
2)       Bunga atas pinjaman konsumen.

3.      Pendekatan Pengeluaran.
Penghitungan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran sector ekonomi, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu Negara pada periode tertent. Jadi, pengeluaran ini pada dasarnya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh setiap penduduk atau lapisan masyarakat untuk menghasikan barang dan jasa baik barang konsumsi maupun barang modal.
Penggunaan cara ini akan dapat memberikan gambaran-gambaran tentang sampai di mana buruknya masalh ekonomi yang di hadapi, memberikan informasi dan data yang dibutuh kan dalam analisis makro ekonomi.
Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonoi terdiri dari belanja untuk konsumsi (C), belanja untuk investasi (I), belanja untuk pemerintah (G), ekspor (X), dan impor (M). secara matematis, penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat ditulis sebagai berikut :
                                       NI = C + I + G + ( X – M )
 
 

            Keterangan :
            NI = national income ( pendapatan nasional )
            C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
            I = investment ( investasi )
            G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
            X = ekspor
            M = impor
                        Jadi, dari sisi pandang pengeluaran pendapatan nasional adalah seluruh pengeluaran atau belanja lapisan masyarakat dala suatu Negara yang berlangsung dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
                                                             DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sandono. 2005. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ke-3. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suparmo. 2004. Pengantar Ekonomi Makro. Jogjakarta: UPP AMP YKPN.
Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia.
http//.ekonomi161.blogspot.com

menghitung Harga Jual




MENGHITUNG HARGA JUAL DENGAN METODE NORMAL PRICING PADA KEDAI ES TELER “CHA-CHA“.

Es teler adalah minuman es berisi potongan buah alpukat, kelapa muda, nangka, dan santan kelapa encer dengan pemanis berupa sirup susu kental manis. Es yang dipakai bisa berupa es serut atau es batu..
Kedai tenda sederhana dengan nama Es Teler “ Cha-Cha”  ini merupakan usaha  yang langsung saya tangani sendiri bersama teman-teman kuliah yang di rintis sejak tahun 2010, kami biasa berjualan berada di pusat kota bandung tepatnya di sekitaran taman gasibu. Dalam pemasaran produk ini sangan mudah dengan segmen pasar yang dituju adalah para anak muda yang sering kumpul-kumpul.
Dalam menetapkan setrategi harga sangat penting terutama untuk menjaga penjualan di pasar dan kita juga harus menyesuaiakan isi kantong para anak muda sehingga harga yang dipatok tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah untuk itu dalam menentukan harga jual itu sangat riskan demi keberlangsungan usaha. Maka dari itu kami mencoba perhitungan dengan menggunakan metode normal pricing dalam nmenentukan harga jual di pasaran.

Investasi

Investasi
Nilai (Rp)
etalase
Toples berbagai ukuran
Pisau
Serutan es
Termos es
Peralatan makan & minum
Meja dan kursi
Peralatan lain
2.000.000
200.000
30.000
100.000
100.000
500.000
300.000
100.000
Total Investasi
3.330.000

Berikut ini adalah perhitungan yang kita buat semoga bermanfaat bagi anda semua yang ingin mencoba membuat usaha es teller. 


Biaya Operasional yang di keluarkan :

Biaya
Nilai (Rp)
Biaya tetap :
Penyusutan etalase 1/48 x Rp 2.000.000
Penyusutan toples 1/36 x Rp 200.000
Penyusutan pisau 1/36 x Rp 30.000
Penyusutan serutan es 1/48 x Rp 100.000
Penyusutan termos es 1/36 x Rp 100.000
Penyusutan peralatan makan 1/36 x Rp 200.000
Penyusutan meja dan kursi 1/48 x Rp 300.000
Penyusutan peralatan lain 1/36 x Rp 100.000

41.666
5.555
833
2.083
2.777
5.555
6.250
2.777
Total Biaya Tetap
67.496
Biaya variabel :
Alpukat (5 x Rp 8.000/kg x 30 hari)
Nangka (2 x Rp 10.000/kg x 30 hari)
Kelapa muda (8 x Rp 4.000/butir x 30 hari)
Kolang - kaling (2 x Rp 5.000/kg x 30 hari)
Susu kental manis (3 x Rp 6.000/kaleng x 30 hari)
Gula pasir (2 x Rp 5.000/kg x 30 hari)
Es batu (Rp 10.000/hari x 30 hari)
Pembungkus plastik (Rp 5.000/hari x 30 hari)
Sewa tempat
Retribusi  

1.200.000
600.000
960.000
300.000
540.000
300.000
300.000
150.000
500.000
50.000
Total Variabel
4.900.000
Total Biaya Operasional
4.967.496

Perhitungan :
Total biaya tetap                                                         Rp.      67.496
Laba yang diinginkan  10% x  4.967.496                             496.750
                                    Total                                                   564.246
Biaya variable                                                                    4.900.000
Mark up                                                                       11,5 %
Harga jual =
Total biaya variable                             Rp. 4.900.000
Mark up: 11,5% × 4.900.000                        563.500
Total harga jual                                           5.463.500
Volume produksi                                           700.000
                        Harga jual/porsi           Rp.      7.805